“Dihadiri Ketua PB PDHI dan AFKHI UM Metro Mantapkan Langkah Pembukaan Program Studi Baru di Bidang Kedokteran Hewan”

 Universitas Muhammadiyah Metro (UM Metro) terus meneguhkan komitmennya dalam memperluas kontribusi di bidang kesehatan masyarakat, lingkungan, dan hewan melalui pembukaan Program Studi S1 Kedokteran Hewan dan Pendidikan Profesi Dokter Hewan.

Langkah penting tersebut diwujudkan melalui kegiatan Visitasi Kelayakan Pendirian Prodi Kedokteran Hewan, dan Pendidikan Profesi Dokter Hewan yang digelar pada Kamis (9/10/2025) di Gedung dr. Soetomo Fakultas Kedokteran UM Metro.

Visitasi ini dihadiri langsung oleh Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI) Dr. drh. Muhammad Munawaroh, MM., Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI) Prof. Drh. Teguh Budiputoyo, M.P., Ph.D., serta jajaran pimpinan universitas, dan Fakultas Kedokteran UM Metro.

Dalam sambutannya, Rektor UM Metro, Dr. Nyoto Suseno, M.Si., menegaskan bahwa pendirian Program Studi Kedokteran Hewan dan Pendidikan Profesi Dokter Hewan merupakan langkah strategis untuk memperkuat peran universitas dalam mewujudkan konsep One Health yaitu integrasi antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.

“Kami ingin menjadi bagian dari solusi terhadap tantangan kesehatan dan ketahanan pangan nasional. Pendirian program studi ini bukan sekadar pengembangan akademik, tetapi investasi jangka panjang bagi masyarakat,” ujar Rektor.

Rektor juga menjelaskan bahwa pengajuan prodi ini telah melalui berbagai tahapan, mulai dari FGD dan kajian bersama Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM), hingga evaluasi dari LLDikti Wilayah II. Dukungan dari berbagai pihak seperti Balai Veteriner Lampung, Balai Karantina Pertanian, dan PDHI Provinsi Lampung turut memperkuat kesiapan UM Metro untuk menghadirkan pendidikan kedokteran hewan yang bermutu tinggi.

Sementara itu, Ketua PB PDHI, Dr. drh. Muhammad Munawaroh, MM., dalam arahannya menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah UM Metro dalam membuka Program Studi Kedokteran Hewan dan Pendidikan Profesi Dokter Hewan.

Menurutnya, keberadaan prodi baru ini sangat penting bagi penguatan sumber daya manusia di bidang kesehatan hewan, terutama di Provinsi Lampung yang memiliki potensi besar di sektor peternakan dan pangan.

“Kami sangat mendukung Universitas Muhammadiyah Metro. Selama seluruh persyaratan terpenuhi, tidak ada alasan untuk menunda rekomendasi. Justru kita dorong agar segera lahir dokter hewan yang berkualitas dan berintegritas,” tegasnya.

Dr. Munawaroh juga membuka peluang kolaborasi internasional bagi UM Metro dalam bidang pendidikan kedokteran hewan, termasuk kerja sama dengan universitas di Thailand, Korea, Jepang, dan Singapura, sebagai bentuk benchmarking dan penguatan kualitas akademik.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua AFKHI, Prof. Drh. Teguh Budiputoyo, M.P., Ph.D., mengapresiasi keseriusan UM Metro dalam mempersiapkan seluruh aspek pendirian prodi, baik dari sisi sumber daya manusia (SDM) maupun sarana dan prasarana pendukung.

Ia menekankan pentingnya kesiapan dosen dan laboratorium untuk memenuhi standar nasional pendidikan kedokteran hewan.

“Kami berharap UM Metro dapat menyiapkan tenaga pengajar dan fasilitas yang benar-benar sesuai standar. Jangan sampai kasus di beberapa universitas lain terulang, di mana izin program profesinya tertunda karena dosennya belum terpenuhi,” jelas Prof. Teguh.

Ia juga memberikan pesan agar UM Metro terus berkomunikasi dengan lembaga pendamping dan asosiasi agar seluruh proses administrasi dan teknis dapat berjalan lancar sesuai ketentuan.

Kegiatan visitasi ini menjadi tonggak penting bagi Universitas Muhammadiyah Metro dalam memperkuat kiprahnya sebagai kampus Profetik dan Profesional yang adaptif terhadap kebutuhan zaman.

Dengan hadirnya Program Studi S1 Kedokteran Hewan dan Pendidikan Profesi Dokter Hewan, UM Metro diharapkan dapat melahirkan lulusan yang kompeten, berakhlak, dan mampu menjawab tantangan global di bidang kesehatan hewan dan ketahanan pangan.

“Kami berkomitmen untuk tidak hanya membuka prodi baru, tetapi memastikan mutu dan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” tutup Rektor UM Metro, Dr. Nyoto Suseno, M.Si.